Luka Gile merupakan permainan masyarakat melayu yang dahulunya sering ditampilkan dalam berbagai acara. Namun perkembangan zaman menggerus tradisi turun temurun tersebut. Alhasil, banyak generasi muda melayu asing dengan permainan leluhurnya.
Sesuai namanya, pemainan Luka Gile ini menggunakan properti utama Luka, alat penangkap ikan yang terbuat dari bambo. Melalui perantara Mudim (orang pintar) Luka akan memiliki kekuatan supranatural dan mampu bergerak sendiri. Semakin besar Luka, maka semakin besar kekuatan supranatural yang muncul.
Tidak hanya orang dewasa, permainan Luka Gile juga bisa dilakukan oleh anak-anak, remaja, maupun ibu-ibu. Jumlah pemainnya pun tidak dibatasi tergantung kekuatan para pemainnya untuk menundukkan kekuatan supranatural Luka Gile. Selain menggunakan property utama Luka, permainan ini juga diiringi tabuhan musik gendang, sehingga masyarakat yang bermain ikut terhibur.
permainan ini dahulunya merupakan hiburan bagi masyarakat melayu untuk melepas letih setelah seharian bekerja. Selain itu Luka Gile juga sering dimainkan dalam berbagai acara pesta dan kegiatan lainnya di tengah masyarakat.
Namun seiring perkembangan zaman, Yahya mengakui bahwa tradisi Luka Gile mulai hilang bahkan tidak dikenal oleh generasi muda saat ini. Hal ini dimungkinkan karena banyak masyarakat lebih memilih kesenian modern seperti keyboard atau orgen tunggal untuk mengisi acara hiburan pada pesta pernikahan.
inti permainan Luka Gile adalah menaklukkan kekuatan supranatural yang dimiliki Luka. Para pemain diminta menjejakkan Luka ke tanah sehingga kekuatannya hilang. Selain itu, para pemain dilarang melatakkan tangan diatas Luka karena kekuatannya juga akan hilang.
Untuk bermain Luka Gile, mudim terlebih dahulu menepung tawar area permainan agar terpagar dari kekuatan lain yang dapat mengganggu. Siapapun boleh ikut bermain Luka Gile. Yang kita bedakan hanya ukuran Luka nya saja. Kalau anak-anak tentu Luka yang kecil,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar